Senin, 11 Juli 2016

Destinasi Wisata Nusa Dua Bali

Bali yang selalu didapuk adalah lokasi favorit bertamasya, selalu menggoda menurut investor properti. Pulau Dewata itu menyajikan pertumbuhan harga menjanjikan.

Bahkan, Knight Frank menempatkan Bali sebagai lokasi investasi serta kenaikan biaya properti mewah tertinggi ketiga dalam global di The Wealth Report 2015. Lonjakan harga ini, bisa mencapai 10 sesudah 5 belas persen per tahun.

Sedangkan Bank Indonesia memprediksi kenaikan biaya sekitar 5 persen hingga sepuluh persen per tahun.

Destinasi Wisata Bali


Pangsa properti di Bali cenderung menghadapi kenaikan konsisten dari kondisi ke kala karena reputasinya merupakan salah satu destinasi liburan dunia. Tren jumlah kunjungan pengunjung ke Bali terus menunjukkan kurva menanjak sejak musim 2006 serta rata-rata sebesar 10 persen per musim.

Musim 2015, Badan Pusat Statistik (BPS) mendapat level kunjungan pengunjung internasional (wisman) membuka kumulatif Januari-Maret 2015 meningkat 12,26 persen dibanding kunjungan dalam masa-masa yang serupa tahun sebelumnya.

Pasti saja, keadaan aktual ini menstimulasi optimisme para investor untuk berburu untung pada Bali. Suatu tersebut kelihatan dari masifnya pembangunan beraneka perlengkapan akomodasi, serta properti gegap gempita.

Tak berada sejengkal lahan pun yang bebas pembangunan properti. Termasuk di Nusa 2 sebagai kawasab elite yang masuk pada area Bali Tourism Development Center (BTDC).

Satu diantaranya pengembangan yang terupdate saja memulai konstruksinya dalam pekan lalu sebagai Skales Residences Nusa Dua. Proyek ini dikembangkan menurut PT Villaku Nyaman. Di dalamnya mencakup apartemen servis dan hotel serta klasifkasi superstar 4. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar