Senin, 27 Juni 2016

Wisata Lombok Lebih Gampang

Sebab dulunya sempat menggarap Nusa Dua, Bali, ITDC menganggap pembangunan pada Mandalika bukan terlalu sulit. ITDC juga bakal mengadopsi konsep pembangunan Nusa 2 demi diterapkan di Mandalika.

"Kawasan tersebut lebih siap daripada Nusa 2 dulu saat kami pertama kali masuk. Pada wisata Lombok, lahan untuk pengembangan telah fill and clear," ungkap Admin Nomor satu ITDC Abdulbar M Mansoer kepada Kompas.com, di Jakarta, Selasa (8/12/2015).

Pada Nusa 2, ITDC telah mengembangkan beberapa perlengkapan pariwisata bertaraf internasional kelas melawan diantara lain hotel, lapangan golf, convention center, rumah sakit, dengan museum di pada kawasan seluas 350 hektar.

Wisata Lombok Yang Seru Dan Menyenangkan


Kini, kawasan itu sudah lengkap dengan terbangun sesudah 95 persen sejak pengembangan dimulai di 1973. Adapun Mandalika, Abdulbar menjelaskan, pernah akan dikembangkan tapi investor dari Dubai, Uni Emirat Arab, yakni Emaar Properties.

Dalam 2008, Emaar Properties dengan Pemerintah Provinsi NTB tidak menemui kesepakatan akhirnya batal membangun kawasan itu. Selanjutnya, lanjut Abdul, ITDC ditunjuk oleh pemerintah demi mengembangkan kawasan seluas satu.175 hektar ini.

Sepanjang proses ke persetujuan sebelumnya, infrastruktur telah banyak yang terbangun sehingga membuat Mandalika siap dikembangkan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

"Sudah berada Bandara Internasional Lombok Praya. Dulu, bandara itu dibuat dengan demi menggampangkan (Emaar) menuju Lombok," menyebutkan Abdulbar. Selain bandara, jawab dia, infrastruktur jalan dengan sudah terbangun dan kualitas memadai sepanjang empat kilometer.

Nantinya, ITDC bakal membangan kawasan pariwisata strata atas yang dilengkapi berbagai macam perlengkapan diantara lain hotel mega bintang 4 dengan lima, lapangan golf, pusat konvensi (convention center), dan amusement park seperti Disney Land.

Sabtu, 25 Juni 2016

Destinasi Liburan Terbaik di Indonesia

Untuk sebagian orang, season hujan berarti jalanan macet dengan terjebak dalam pada ruangan. Kenyataannya, bermacam lokasi dalam Indonesia justru makin menggembirakan dikunjungi di kondisi ini, sekaligus jadi destinasi unggulan untuk melarikan diri dari cuaca buruk.

Wego.co.id, website pencari liburan, berbicara destinasi-destinasi lokal yang disarankan untuk dikunjungi ketika musim hujan.

“Di kota-kota besar, hujan jadi hambatan demi beraktivitas, namun dalam segala lokasi, musim hujan justru jadi waktu paling baik selama musim,” ungkap Ruwie Rahardjo, General Pelatih Wego Indonesia.

“Hujan memperoleh udara segar serta menghijaukan kembali daerah pedesaan, dikarenakan tersebut, tetap hebat demi liburan dan beristirahat dalam bulan-bulan tersebut.”

Ketika hujan turun pada Bali, contohnya, Rahardjo menganggap jika saat itu ialah saat terbaik demi menikmati Bali dengan cara berbeda.

“Ubud di musim hujan terasa tetap tenteram. Ketenangan yang disajikan menurut pusat seni budaya Bali itu terasa berkat suhu yang menurun, yang pasti makin nyaman dibanding daerah tepi pantai. Hijaunya alam Ubud juga akan menjadi latar yang menawan demi beristirahat, membaca buku, sambil mendengarkan bunyi rintik hujan,” saran Rahardjo.

“Kelebihan berikutnya merupakan ada pilihan akomodasi yang beragam di Ubud, mulai dari resor glamor sampai homestay unik untuk budget traveler.”

Pada daerah-daerah tertentu pada Indonesia, musim hujan sebagai kala diving yang di tonton . Posisi unik Ambon yang terletak pada antara dua lautan menciptakan cuacanya dipengaruhi angin musim barat serta season timur, pada akhirnya merebut pola cuaca yang berbeda serta Jakarta dengan area lain dalam Indonesia.

“Aktivitas diving dewasa ini menurun selepas bulan Oktober, tetapi terdapat segala diving spot yang kondisi penyelaman terbaiknya justru jatuh pada season hujan,” Rahardjo melanjutkan.

“Di sekota Ambon, contohnya, di Silale, Laha, Hukurila, dengan Pintu Kota, visibility unggulan dapat didapatkan dalam bulan November sesudah Mei saat bukan ramai pengunjung.”

Ide liburan menyenangkan selanjutnya merupakan memanjakan lidah dan berwisata kuliner.

“Anda tidak mungkin ke Bandung tanpa berwisata kuliner. Makan enak dengan teman serta keluarga tentunya tetap menggembirakan, kenyataannya ketika hari hujan. Mendaftar panjang restoran, kafe, serta penjaja makanan dalam Bandung siap memanjakan Kita,” tambah Rahardjo.

“Ngobrol sambil menyantap semangkuk cuanki hangat dalam Tindakan Serayu, atau menyesap kopi lokal bermutu dari kafe pada daerah Bukit Pakar, dapat menjadi ide bagus untuk menghabiskan kala pada Bandung saat hujan, pastinya sambil mengistirahatkan badan juga pikiran.”

Pada samping pengalaman unik yang , liburan ketika musim hujan serta maksimal untuk budget jalan-jalan Kamu.

Selasa, 21 Juni 2016

Mengubah Desa dengan Wisata Alam

Berkat kerja kerasnya, event wisata di Nglanggeran sekarang berkembang pesat. Manfaat ganda muncul, adalah meningkatkan kesejahteraan seluruh kalangan sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.

Gunung Api Purba Nglanggeran letaknya pada Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Gunung Kidul. Gunung api yang sempat aktif jutaan season lalu ini berjarak selingkungan 25 kilometer dari Kota Yogyakarta. Kawasan gunung itu memiliki luas 48 hektar dengan ketinggian sekota 700 meter pada bertemu permukaan laut.

Upaya merintis aktifitas wisata dalam kawasan Gunung Api Purba Nglanggeran sesungguhnya dimulai sejak 1999. Ketika ini, pemuda Desa Nglanggeran menanam pohon dalam kawasan gunung api purba untuk menghasilkan negara tersebut lebih mengagumkan.

”Waktu tersebut saya selalu belajar pada SD. Saya ingat ketika ini naik menuju gunung demi meraih bibit pohon,” tutur Sugeng.

Saat ini, pengembangan pariwisata dalam Nglanggeran selesai dalam tempat. Jumlah pelancong yang berasal sangat sedikit serta aktivitas terbatas.

Pengembangan pariwisata Nglanggeran terbaru punya arah yang jelas season 2007. Ketika tersebut, masyarakat tengah bangkit setelah gempa dunia di Daerah Istimewa Yogyakarta pada 27 Mei 2006.

”Gempa dunia menyebabkan segala warga sini meninggal dengan sejumlah rumah hancur. Tetapi, sehabis gempa, pemuda dengan rakyat justru memperoleh ikatan batin demi mencetak Nglanggeran makin maksimal,” ungkap Sugeng, Sekretaris Kelompok Sadar Liburan (Pokdarwis) Nglanggeran.


Rintisan ekowisata


Bersama sejumlah pemuda di tiga dusun di Nglanggeran, yakni Nglanggeran Kulon, Nglanggeran Wetan, serta Gunung Butak, Sugeng merintis event pariwisata berbasis lingkungan atau ekowisata.

Kebetulan, ketika ini Sugeng menjabat adalah Ketua Karang Taruna Bukit Putra Mandiri dalam Desa Nglanggeran pada akhirnya ia leluasa mengorganisasi pemuda.

Sugeng mengucap, pengembangan pariwisata dijumpai untuk mengalahkan sejumlah persoalan.

”Sebelum liburan berkembang dalam sini, warga sering mengambil batu dan menebang pohon untuk dijual. Acara itu, kan, berpeluang merusak lingkungan,” ucap pria yang mendapatkan sejumlah penghargaan sebab aktivitasnya mengembangkan liburan pada Nglanggeran itu.

Minggu, 19 Juni 2016

Cara Jalan-jalan Seru

Jalan-jalan bakal makin terasa menegangkan bahwa sambil mengetahui cerita yang ada pada balik obyek tamasya. Isu mengenai obyek wisata tersebut bisa didapatkan dari pemandu wisata.

"Kekuatan yang ada ketika traveling yaitu ceritanya. Maksudnya ialah isu yang berada dalam dalam obyek bertamasya," ujar satu diantaranya narasumber "Nangkring" Indonesia Nomor satu Pariwisata, Riyanni Djangkaru menurut KompasTravel selesai kegiatan Kompasianival 2015 di Gandaria City, Jakarta, Minggu (13/12/2015).

Cerita-cerita tentang obyek liburan bagi Riyanni dapat didapatkan dari pemandu berwisata yang berada pada lokasi bertamasya. "Jadi jangan malu demi nanya serupa pemandu wisatanya," ungkapnya.

Dia mengatakan apabila yang membedakan obyek-obyek berlibur yang dikunjungi yaitu kabar pada masing-masing lokasi. Riyanni beralasan bahwa mengunjungi obyek bertamasya pantai biasanya pemandangan yang disediakandisuguhi begitu juga relatif sejenis.

"Ya kalau menuju pantai kan begitu juga sama, sangat pasir putih sebanding laut biru. Yang menyenangkan berita pada pantai itu," tutur perempuan yang dan bergiat ialah aktivis lingkungan ini.

Kegiatan lain yang begitu juga biasa ditemui oleh pelancong dalam obyek berwisata yaitu berfoto. Tetapi, jelas Riyanni, berfoto tanpa mengetahui isu yang berada di obyek wisata, bakal terasa bukan menggoda. "Kalau hanya foto, namun gak dapat jelasin pada info foto kan jadi biasa aja," tutupnya. 

Senin, 06 Juni 2016

Destinasi Wisata Terindah Gunung Rinjani

"Sejalan dengan makin terjadinya pengunjung yang mengunjungi objek liburan Gunung Rinjani (3.726 meter dalam bersua permukaan laut), keuntungan rakyat serta semakin meningkat," ungkapnya dalam Mataram, Jumat (28/6/2013).

Asmuni menyebut, keindahan serta keunikan Gunung Rinjani menjadi daya tarik bagi wistawan global juga nusantara untuk mendatangi obyek wisata Lombok ini. "Ini memberikan berkah bagi seluruh kalangan sekitarnya, karena terbentang kans kerja juga berambisi," ujarnya.

Taman Nasional Gunung Rinjani


Liburan pendakian Gunung Rinjani, menurut Asmuni, adalah satu diantaranya obyek berwisata alam paling baik di Asia Tenggara. Kunjungan wisatawan menuju obyek bertamasya minat khusus tersebut juga menghadapi peningkatan setiap season.

Asmuni memaparkan, juga kian majunya obyek liburan pendakian menyediakan kesempatan berusaha bagi rakyat sekitarnya. Tersebut terbukti di awalnya jumlah Trekking Organizer (TO) terbilang minim, tetapi sekarang berkembang jadi 18.

Demikian juga jumlah "porter" (petugas pembawa peralatan serta barang pendaki) jumlahnya mencapai 250 orang dalam jendela pendakian Senaru, Kabupaten Lombok Utara, dengan 150 orang dalam Sembalun, Lombok Timur. Pada Teres Genit, Kecamatan Bayan, juga terdapat 100 orang porter.

"Berkembangnya wisata pendakian Gunung Rinjani juga mengadakan usaha terbaru, yakni pemandu tamasya air terjun yang kini berjumlah 22 orang. Sementara jumlah pemandu perempuan yang sebelumnya sekedar 5 orang saat ini bertambah jadi 32 orang.

Buat Asmuni, usaha akomodasi dengan berkembang cukup pesat, saat ini berjumlah 25 homestay, adalah 16 unit ada di Senaru dan sembilan unit dalam Sembalun.

Pemangku adat yang disebut "melokak" dengan memiliki rezeki dari kedatangan segala wisaatawan ini, yakni melayani jasa "sembek" yakni mencurahkan tanda di dahi wisatawan juga kapur sirih serta kunyit.

"Menurut kepercayaan rakyat setempat, itu dimaksudkan untuk tak berada gangguan selama pendakian. Tersebut sekaligus sebagai satu diantaranya upaya pelestarian budaya dengan dapat dijadikan daya tarik bertamasya," ucap Asmuni.

Dia menuturkan dengan kian tumbuhnya liburan pendakian Gunung Rinjani ini berdampak pula dalam meningkatnya sampah pada kawasan Gunung Rinjani. Sebuah ini disebabkan kurangnya kesadaran sebagian pelancong terhadap pentingnya memelihara kebersihan.

Dikarenakan tersebut Asmuni di datangi fit workshop Perencanaan Penataan Destinasi Berlibur dan tema Pengelolaan Sampah di Gunung Rinjani yang diselenggarakan awal pekan itu menurut Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.