Buat yang penasaran harap menyantap hewan-hewan "eksotis", Kamu tidak perlu pusing-pusing memikirkan demi mencintai tempatnya. Kamu cukup terbang menuju Singapura, yang rupanya mempunyai banyak pilihan makanan berbahan hewan yang kini tak lazim dikonsumsi.
Kali itu, menu yang tak dipecundangi tidak lazim merupakan penis rusa. "Menyantap itu, Kita akan menjadi Superman," canda Eddie Yap, Manajer Imperial Tempat makan, lokasi yang letaknya pada Tindakan Havelock.
"Penis ini sangat maksimal demi menambah energi juga serta menyehatkan sekali kepada ginjal. Bukan ketinggalan serta, tersebut merangsang hormon maskulinitas dan nafsu birahi pria," sambungya.
Tapi, pasti, "keperkasaan" yang dapat didapatkan dari sup penis rusa ini tak datang di semalam, tetapi butuh disantap sedikitnya memasuki rutin selama sebulan. Eddie juga membantah anggapan berada efek negatif bagi wanita yang meminumnya. "Pada dasarnya, itu adalah obat," ujarnya.
Makanan yang semangkuk dihargai 35 dollar Singapura atau sekitar Rp 350.000 tersebut mempunyai pelanggan sejati. Demi menyantap hidangan ini, pembeli wajib memesan sehari dulunya. Persediaan penis rusa pun didapatkan dari toko obat tradisional setempat.
Menu terakhir yang mungkin wajib ilmiah namanya adalah Saluran Tuba Falopi Babi. Terletak di Sims Ave, Restoran Old Mother Hen Seafood sudah menyediakan menu ini sepanjang 10 season dan biaya yang tergolong terjangkau demi sejenisnya, yakni 10 dollar Singapura atau sekota Rp 100.000. Apakah tuba falopi tersebut? Tuba itu adalah saluran lokasi sel telur bergerak dari ovarium ke ke rahim dari mamalia betina.
Restoran itu mengimpor tuba falopi hewan omnivora langsung dari Inggris. "Hidangan itu amat disukai warga Singapura, tak dikarenakan faktor gizi, melainkan lebih karena rasanya yang lezat," ucap Jimmy Chen, pelatih restoran.
Digoreng dan campuran bawang, bawang putih, jahe, juga sedikit kecap, rasanya lembut dan kenyal. Pasti saja saat menyantapnya, Kita jangan sekali-kali memikirkan sesi tubuh hewan yang disantap seumpamanya tidak berhasrat kehilangan selera.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar